![newer post](http://4.bp.blogspot.com/-rXg6TKS3Xac/T-Mxlj482mI/AAAAAAAAAoI/dsyxOq7U2Fg/s000/readmorec.png)
Rabu, 24 Juli 2013
PERKEMBANGAN ILMU TEKNOLOGI
Perkembangan IT Terbaru di Indonesia
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijCrqe8OSOXTaZagVLri-VpywomS_JFox556hIKrdMXI35lHm7rwSTG68hFczS_stOR_O_53w3jkcVEHMs8z0JRyKs8BQOIxGMCtAu0gjbj5vQc7eQrXzsMcD3aLo3aV3bTwol1lq2pxnO/s320/images+it.jpeg)
Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning‿. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga‿ dan kompetitif.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
- Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
- Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan
- Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
- Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Dalam Bidang Pemerintahan (e-government).
E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
(1) Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
(2) Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
(3) Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
(4) Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya.
Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka.
Generasi - Generasi Komputer
Komputer yang kita jumpai saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dan peyempurnaan dari komputer2 generasi sebelumnya, perhitungan secara otomatis dilakukan dan diminta pada tahun 1812 oleh seorang ahli matematika bangsa Inggris, auries babbage. Salah satu mesin yang diciptakan adalah Diference Engine, yang merupakan Cikal bakal meisn komputer yang dikenal saat ini, mesin tersebut digunakan untuk perhitungan tabel2 matematika.Generasi pertama(1945-1959)
dirancang oleh prof Dr John watcly dan prospek Ecker komputer tersebut adalah ENIAC(Elektronic numenal an calculator)
diangkat dari piranti elektronika tabung hampa udara(Vacum tube) dengan segal kekurangannya yaitu secara fisik berukuran besar tetapi sangat lambat dalam mengolah data, diproduksi oleh IBNI Burrugis, RCA dan hengwell
Generasi kedua(1959-1965)
Diawali dengan ditemukannya transistor berukuran kecil sebagai pengganti vacuum tube dgn kapasitas jauh lebih besar meski secara fisik berukuran kecil, komputer jenis ini adalah IBM seri 1400, 7070, 1600, horewell dan UNIVAC
Generasi ketiga(1965-1973)
Dengan kemajuan teknologi dibidang elektronika, para ahli telah mampu mengintregasikan sejumlah rangkaian transistor dalam bentuk chip yang kecil
Generasi keempat(1973-1978)
Para ahli mengingkatkan teknologi2 sejumlah rangkaian elektronik yang dapat diintregaikan dalm bentuk chip
Generasi kelima(1978-sekarang)
Komputer jaman sekarang lebih cepat berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi industri
Perkembangan Komputer ke Laptop
Penggunaan komputer kalangan rumah tangga, kantor dan sekolah disebut dengan PC (Personal Computer).
Lalu berkembang banyak komputer yang mulai digunakan dengan ukuran yang dapat diletakkan di atas sebuah meja (Desktop Computer).Perkembangan ini tidak hanya cukup sampai di situ muncul lah komputer portable (Laptop) yaitu komputer yang dapat dibawa kemana-mana hanya dengan memasukkannya ke dalam sebuah tas.
Perkembangan ini merupakan perkembangan yang berbasis mikroprosesor. Banyak vendor yang berkembang dengan menciptakan prosesor-prosesor baru yang mempunyai kinnerja lebih cepat yaitu IBM, Intel, Cyrix, dan AMD.
Perkembangan ini juga diiringi dengan perkembangan-perkembangan perangkat lunak seperti sistem operasi dan aplikasi. Banya sistem operasi yang berbasis jaringan dan multimedia.
Dengan perkembangan ini menjadikan komputer benar-benar menjamur di kalangan masyarakat dunia, baik untuk kebutuhan pribadi maupun dunia kerja. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin meningkat, saat ini komputer banyak dikembangkan ke arah Mobile Computing seperti komputer genggam.
sumber : http://blogkitaxia1.blogspot.com/
![newer post](http://4.bp.blogspot.com/-rXg6TKS3Xac/T-Mxlj482mI/AAAAAAAAAoI/dsyxOq7U2Fg/s000/readmorec.png)
UMM RANGKING 20 BESAR
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kembali meraih prestasi di tingkat global. UMM berhasil menembus 20 ranking Webomatrics, sebuah pemeringkatan popularitas perguruan tinggi dunia berdasarkan survei internet dan lima besar untuk kalangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Demikian dikemukakan Kepala Humas UMM, Nasrullah dalam rilisnya yang diterima Republika, akhir pekan lalu. Selain itu, akreditasi nasional melalui BAN PT, UMM juga masih memerlukan 'opini kedua' dari pihak lain secara lebih obyektif dan berkelas internasional.
Demikian dikemukakan Kepala Humas UMM, Nasrullah dalam rilisnya yang diterima Republika, akhir pekan lalu. Selain itu, akreditasi nasional melalui BAN PT, UMM juga masih memerlukan 'opini kedua' dari pihak lain secara lebih obyektif dan berkelas internasional.
"Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Ditjen Kemendiknas) telah memfasilitasi beberapa perguruan tinggi potensial, termasuk UMM, untuk dinilai langsung oleh institusi akreditasi internasional, QS Star, yang berpusat di London, Inggris," kata Nasrullah.
Lebih lanjut, Nasrullah mengatakan, sebagai lembaga akreditasi tingkat internasional, QS Star memiliki reputasi global dalam pemeringkatan perguruan tinggi dunia. Hasil penilaian QS Star diwujudkan dengan pemberian gelar bintang sebagaimana pemberian status bintang pada hotel yang berlaku secara internasional.
Tahun 2010 lalu merupakan yang pertama kalinya sebanyak 28 perguruan tinggi di Indonesia yang diikutsertakan dalam rangking QS Star. Namun tak satupun universitas di Indonesia yang mencapai predikat bintang tiga, apalagi bintang empat.
"Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan salah satu perguruan tinggi yang memperoleh predikat bintang dua itu. Di Jawa Timur, UMM merupakan satu-satunya PTS yang meraih bintang dua, di samping dengan Unair, ITS dan Unibraw," katanya.
Dijelaskan Suparto, Asisten Rektor bidang Kerjasama Luar Negeri UMM, poin tertinggi UMM terdapat pada internasionalisasi. "Hal ini menandakan bahwa kita berhasil dalam mengupayakan UMM menjadi kampus yang nyaman bagi mahasiswa asing dan kerjasama internasional kita sudah cukup luas," kata Suparto.
Dalam rilis yang dikirimkan QS Star kepada UMM, lanjut Suparto, berbagai kriteria selain internasionalisasi adalah kualitas penelitian, graduate employability, kualitas pengajaran, dan infrastruktur yang menjadi pertimbangan penilaian. Sedangkan kriteria lainnya adalah inovasi dan transfer pengetahuan, dan misi pengabdian kepada masyarakat.
Suparto menjelaskan, indikator penilaian internasionalisasi, antara lain fakultas internasional, kolaborasi riset, mahasiswa asing, fasilitas religius, dan inbound dan outbound student exchange. "Alhamdulillah mahasiswa asing di UMM puas dengan pelayanan kita dan cenderung ingin kembali ke sini untuk meneruskan program lanjutan," lanjut Suparto.
Saat ini PT yang sudah memperoleh bintang dua selain UMM adalah UPI, Universitas Parahyangan, IPB, Universitas Bina Nusantara, Gunadarma, Undip, UNS, Unair dan ITS. Sedangkan bitnag satu diraih oleh Universitas Syah Kuala, ITB, UII, UM, Unhas. Di luar PT-PT itu belum memperoleh bintang.
Sementara itu, meski masuk di 20 besar universitas di Indonesia, peringkat UMM dalam Webomatric awal tahun ini mengalami penurunan dibandingkan Juli tahun lalu yang berada di posisi 17. Berdasarkan rilis Webometrik Januari 2011 ini, untuk kalangan PTS, UMM masih masuk lima besar nasional bersama dengan Universitas Gunadarma, Bina Nusantara, Universitas Kristen Petra, dan Universitas Islam Indonesia (UII). Di Malang, UMM masih mengungguli Universitas Brawijaya.
Kepala Lembaga Informasi dan Komunikasi (Infokom) UMM, Ir. Suyatno, MP, mengatakan pihaknya sudah memperbaiki konten dan sistem IT di UMM. Misalnya, untuk karya ilmiah para sivitas akademika yang bisa diakses oleh Google, terus diupayakan meningkat. "Awalnya hanya puluhan saja, kini sudah ribuan karya dosen dan mahasiswa UMM dapat diakses lewat website UMM maupun melalui Google," terang Suyatno.
Banyaknya file yang disediakan dan diakses di website merupakan salah satu kriteria penilaian Webomatric. Suyatno menjelaskan, kriteria penilaian didasarkan pada empat poin; pertama, segi ukuran atau size, yang meliputi: jumlah halaman dalam website, jumlah domain dan subdomain.
Kedua, visibility, yaitu banyaknya jumlah pengguna di luar UMM yang membuat link ke website UMM, yang memberi porsi penilaian hingga 50% dari total penilaian. Ketiga, Rich File, seperti doc, pdf, ppt, ps, dan lain-lain. Semakin banyak jumlah ekstensi akan membantu penambahan nilai. Keempat, scholar, banyaknya karya ilmiah UMM yang diakui sebagai sumber pustaka oleh Google.
Namun demikian, Suyatno tetap optimis ke depan website UMM akan semakin baik peringkatnya. Kali ini saja, keunggulan website UMM dapat diakses dalam tiga bahasa secara dinamis. Yakni bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. "Artinya, setiap ada perubahan atau konten yang di-up date, ketiga bahasa itu juga tersedia, jadi tidak stagnan. Ini merupakan keunggulan yang belum banyak dimiliki oleh website lain," kata Yatno.
Dengan demikian, UMM kini tak hanya diakui secara lokal dan nasional, tetapi juga internasional. Sebelumnya, seperti sudah diketahui, secara lokal UMM merupakan universitas paling unggul di Jawa Timur versi Kopertis VII selama tiga tahun berturut-turut, 2008, 2009 dan 2010. Sedangkan secara nasional, UMM memperoleh akreditasi institusi B dan merupakan salah satu dari The 50 Promising Universities versi Ditjen Dikti, 2008.
Lebih lanjut, Nasrullah mengatakan, sebagai lembaga akreditasi tingkat internasional, QS Star memiliki reputasi global dalam pemeringkatan perguruan tinggi dunia. Hasil penilaian QS Star diwujudkan dengan pemberian gelar bintang sebagaimana pemberian status bintang pada hotel yang berlaku secara internasional.
Tahun 2010 lalu merupakan yang pertama kalinya sebanyak 28 perguruan tinggi di Indonesia yang diikutsertakan dalam rangking QS Star. Namun tak satupun universitas di Indonesia yang mencapai predikat bintang tiga, apalagi bintang empat.
"Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan salah satu perguruan tinggi yang memperoleh predikat bintang dua itu. Di Jawa Timur, UMM merupakan satu-satunya PTS yang meraih bintang dua, di samping dengan Unair, ITS dan Unibraw," katanya.
Dijelaskan Suparto, Asisten Rektor bidang Kerjasama Luar Negeri UMM, poin tertinggi UMM terdapat pada internasionalisasi. "Hal ini menandakan bahwa kita berhasil dalam mengupayakan UMM menjadi kampus yang nyaman bagi mahasiswa asing dan kerjasama internasional kita sudah cukup luas," kata Suparto.
Dalam rilis yang dikirimkan QS Star kepada UMM, lanjut Suparto, berbagai kriteria selain internasionalisasi adalah kualitas penelitian, graduate employability, kualitas pengajaran, dan infrastruktur yang menjadi pertimbangan penilaian. Sedangkan kriteria lainnya adalah inovasi dan transfer pengetahuan, dan misi pengabdian kepada masyarakat.
Suparto menjelaskan, indikator penilaian internasionalisasi, antara lain fakultas internasional, kolaborasi riset, mahasiswa asing, fasilitas religius, dan inbound dan outbound student exchange. "Alhamdulillah mahasiswa asing di UMM puas dengan pelayanan kita dan cenderung ingin kembali ke sini untuk meneruskan program lanjutan," lanjut Suparto.
Saat ini PT yang sudah memperoleh bintang dua selain UMM adalah UPI, Universitas Parahyangan, IPB, Universitas Bina Nusantara, Gunadarma, Undip, UNS, Unair dan ITS. Sedangkan bitnag satu diraih oleh Universitas Syah Kuala, ITB, UII, UM, Unhas. Di luar PT-PT itu belum memperoleh bintang.
Sementara itu, meski masuk di 20 besar universitas di Indonesia, peringkat UMM dalam Webomatric awal tahun ini mengalami penurunan dibandingkan Juli tahun lalu yang berada di posisi 17. Berdasarkan rilis Webometrik Januari 2011 ini, untuk kalangan PTS, UMM masih masuk lima besar nasional bersama dengan Universitas Gunadarma, Bina Nusantara, Universitas Kristen Petra, dan Universitas Islam Indonesia (UII). Di Malang, UMM masih mengungguli Universitas Brawijaya.
Kepala Lembaga Informasi dan Komunikasi (Infokom) UMM, Ir. Suyatno, MP, mengatakan pihaknya sudah memperbaiki konten dan sistem IT di UMM. Misalnya, untuk karya ilmiah para sivitas akademika yang bisa diakses oleh Google, terus diupayakan meningkat. "Awalnya hanya puluhan saja, kini sudah ribuan karya dosen dan mahasiswa UMM dapat diakses lewat website UMM maupun melalui Google," terang Suyatno.
Banyaknya file yang disediakan dan diakses di website merupakan salah satu kriteria penilaian Webomatric. Suyatno menjelaskan, kriteria penilaian didasarkan pada empat poin; pertama, segi ukuran atau size, yang meliputi: jumlah halaman dalam website, jumlah domain dan subdomain.
Kedua, visibility, yaitu banyaknya jumlah pengguna di luar UMM yang membuat link ke website UMM, yang memberi porsi penilaian hingga 50% dari total penilaian. Ketiga, Rich File, seperti doc, pdf, ppt, ps, dan lain-lain. Semakin banyak jumlah ekstensi akan membantu penambahan nilai. Keempat, scholar, banyaknya karya ilmiah UMM yang diakui sebagai sumber pustaka oleh Google.
Namun demikian, Suyatno tetap optimis ke depan website UMM akan semakin baik peringkatnya. Kali ini saja, keunggulan website UMM dapat diakses dalam tiga bahasa secara dinamis. Yakni bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. "Artinya, setiap ada perubahan atau konten yang di-up date, ketiga bahasa itu juga tersedia, jadi tidak stagnan. Ini merupakan keunggulan yang belum banyak dimiliki oleh website lain," kata Yatno.
Dengan demikian, UMM kini tak hanya diakui secara lokal dan nasional, tetapi juga internasional. Sebelumnya, seperti sudah diketahui, secara lokal UMM merupakan universitas paling unggul di Jawa Timur versi Kopertis VII selama tiga tahun berturut-turut, 2008, 2009 dan 2010. Sedangkan secara nasional, UMM memperoleh akreditasi institusi B dan merupakan salah satu dari The 50 Promising Universities versi Ditjen Dikti, 2008.
![newer post](http://4.bp.blogspot.com/-rXg6TKS3Xac/T-Mxlj482mI/AAAAAAAAAoI/dsyxOq7U2Fg/s000/readmorec.png)
developing scince skills
Developing Science Skills by Catherine Valentino | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A Needs Assessment As a teacher and curriculum director, I've always been amazed at how long it takes to make even minor adjustments in what we teach and how we teach it. It doesn't surprise me, therefore, to find the following paragraph about the best way to teach science in a popular "schoolroom guide" for elementary teachers published in 1877: The method that should be pursued is that known as the objective method. This presents two distinct, though intimately related departments: perceptive teaching, in which the object, as an acorn, an egg, a leaf or a piece of coal is directly presented to the pupil's senses; and conceptive teaching in which impressions previously received are recalled, arranged and utilized. . . . Definitions should be very sparingly introduced, and never in the first stages of a subject. If given at all, they should sum up knowledge already attained. . . . The vital element, that which gives it a living interest to the pupil, is the discovery or learning of new facts, or the gaining of new ideas about the objects under consideration.1 As a science author writing a teacher's guide 118 years later, I couldn't agree more. What concerns me is this—as modern educators, we agree in theory that the objective method, what we now call discovery learning, is the most effective way for children to acquire the skills and concepts necessary to become scientifically literate adults. However, in many classrooms we are still struggling to build a discovery-based science curriculum. There is an urgency today that makes acquiring science skills even more important now than they were in 1877. Benchmarks for Science Literacyemphasizes the importance of skills development in preparing students to "make their way in the real world, a world in which problems abound—in the home, in the workplace, in the community and on the planet." 2 In this technological age, knowing how to acquire and evaluate information and how to use it to understand and solve problems is a prerequisite for most jobs our students will have as adults.3 Defining the Skills The first step in implementing a skills-based approach to science instruction begins by carefully defining what we would like children to be able to do.DiscoveryWorks organizes science skills into three separate groups: Process Skills, Reasoning Skills, and Critical Thinking Skills. These groups correspond to three distinct types of cognitive skills. Process skills are used to gather information about the world. Reasoning skills help children make sense of the information they gather by fostering an open mind, curiosity, logic, and a data-based approach to understanding the world. Critical thinking skills require students to apply information in new situations and in solving problems.
Recognizing the importance of developing science skills in elementary school and carefully defining and organizing those skills are necessary, but not sufficient, for implementing change. A major stumbling block is our focus on teaching science skills in isolation from their real world applications. A wide body of research suggests that learning to solve problems in a variety of contexts fosters the development of a general problem-solving ability that can be transferred to new contexts. Without practice in applying science skills in real problem-solving situations, transfer is unlikely to happen.2 The following newspaper article and discussion illustrates how these skills can be developed. Imagine that you and your students are on the playground when Nicole's coat suddenly disappears into the sky. How could you turn that event into a memorable science experience for your class? The first step is recognizing the learning potential in such natural events. The second is knowing how to take advantage of the event and turn it into an opportunity for practicing science skills. The final step requires students to think about, discuss, and modify the ways they identified and solved the problem. To help teachers create an environment in which students make connections between learning science skills in school and applying them in daily life, DiscoveryWorks emphasizes the following key teaching strategies. Motivate! Look for current events that excite children and adults. An extensive survey I completed over the last seven years suggests that the following events are winners: discrepant events or science "magic" such as the wind picking up Nicole's coat, danger and disasters, science fiction, world records, and sensational demonstrations such as chemical changes. Model Scientific Curiosity Bring in newspaper or TV news articles to stimulate discussion. Share them with your students, and tell them what you find exciting or interesting. Ask questions aloud and encourage your students to ask their own. Reinforce Scientific Thinking Make a "Question Collection" and periodically choose a question to initiate a science exploration or activity. Publish a student Science Quest Newsletter with answers researched by the class. Assess Science Skills There's an old educator's saying that says "if you don't assess it, you won't get it." Help them understand what the different kinds of science skills are and the important role they will play in their future. If we accomplish these goals we will be well on the way to meeting the challenge articulated in the opening paragraph of Benchmarks for Science Literacy. The terms and circumstance of human existence can be expected to change radically during the next human life span.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Catherine Valentino, Author-in-Residence for Houghton Mifflin Company, is aDiscoveryWorks author. source: http://www.eduplace.com/science/profdev/articles/valentino2.html |
![newer post](http://4.bp.blogspot.com/-rXg6TKS3Xac/T-Mxlj482mI/AAAAAAAAAoI/dsyxOq7U2Fg/s000/readmorec.png)
Selasa, 23 Juli 2013
Langganan:
Postingan (Atom)